![]() |
Suhedi (Bidang Pelatihan dan Liputan) |
Berfikir Rasional perlu melukai seseorang, saya Rasa tidak?. Berfikir dengan keadaan perlu Asumsi Klasik yang dibutuhkan sangat perlu bagi seseorang untuk mentransfer Pemikiran-pemikiran Sendiri dalam bentuk apapun. Karena Itu, Kebutuhan dalam meresapi suatu Keadaan sangat Penting dimana setiap Orang memiliki Nilai tersendiri dalam memberikan Statement yang Gurih supaya hal apa yang kita Utarakan bisa melahirkan ide-ide yang cemerlang dengan Di buktikan Analisis dan Referensi yang telah teruji.
Pemikiran yang stagnan untuk mengutarakan sebuah gagasan baru diawali Keraguan dan Ketakutan Mungkin salah satu penyebab Berfikir Rasional itu mulai pudar saat ini. Kita Harus sadar Musuh terbesar Manusia ialah diri sendiri. Jadi, Hari ini Marilah buka Mindset otak kita untuk selalu Tampil Beda.
Perlu kita Sadari bahwa kegigihan seseorang membangun Daya tarik Otak Itu berfungsi lain dan tidak mungkin hanyalah mari mulai dari kita sendiri. contoh Kritis Dalam Berdialektika itu bukan Keras tapi langkah itu membuka kita sadar bahwasanya dengan Kritis kita Sadar setiap Apa yang kita Katakan itu Sebuah Gerbang Berfikir Rasional.
Menurut Max Weber adalah salah satu pencetus teori rasionalitas. Dengan teori rasionalitas yang ia cetuskan, Max Weber melakukan analisis Gejala modernitas yang terjadi di masyarakat Barat pada masa itu.
Max Weber mengatakan ada dua jenis rasionalitas manusia, yaitu: 1. Rasionalitas Tujuan, Rasionalitas yang mengakibatkan individu atau sekumpulan orang dalam satu tindakan dengan orientasi pada tujuan tindakan, cara mewujudkannya, serta akibat-akibatnya. Keunikan rasionalitas ini yaitu sifatnya yang formal, karna mengutamakan tujuan serta tidak memperdulikan pertimbangan nilai. 2. Rasionalitas Nilai (Wetrationalitaet) Rasionalitas yang memperhitungkan nilai-nilai atau berbagai etika yang memperbolehkan atau menyalahkan pemakaian langkah tertentu untuk mewujudkan tujuan. Rasionalitas nilai mengutamakan kesadaran atas nilai-nilai estetka, etis, serta religius. Dari beberapa Analisis Mak tersebut menimbulkan Pesan yang Sangat Fundamental dan Objektif.
Meningkatkan Membaca
membaca merupakan proses yang kompleks yang terdiri dari dua tahap. Tahap perta mamerupakan tahap dimana individu melakukan pembedaan terhadap apa yang dilihatnya, selanjutnya individu berusa hauntuk mengingat kembali, menganalisa,memutuskan, dan mengevaluasi hal yang dibacanya. Sebagai suatu proses yang kompleks, membaca memiliki nilai yang tinggi dalam perkembangan diri seseorang.
(Petty & Jensen, 1980)
Dalam Kutipan diatas banyak Hal yang kita dapatkan salah satunya kita bisa mengolah Apa yang kita baca. Mungkin saat ini dengan Banyak Ilmu di media Sosial kita Harus jeli Apa saja yang Harus kita pilah mana yang baik. Pemikiran Rasional dengan Sumber yang memungkinkan kita bisa atasi dengan Mudah.
Pro Aktif dalam setiap perkembangan
Setiap perputaran Waktu pasti ada Perubahan oleh karena itu kita harus Lebih peka perkembangan yang terjadi. Antisipasi dan Analisis seseorang sebenarnya Perlu kesadaran diri kita. sebagai Mahkluk Sosial Sejauh kita Melupakan kejadian yang terjadi Pasti kita Akan Mengerti. Inovasi teknologi ini sebagai Alat yang paling Ampuh buat kita Sebagai Manufer Memantau perkembangan.
Hal terpenting jiwa Kesadaran yang Harus kita mulai dengan Cara yang Elegan Dengan Kontrol Sosial yang memukau Mungkin salah satu solusi kita bisa menjadi pro Aktif dalam setiap perkembangan. Perkembangan secara umum memberikan karya baru yang lebih berkualitas bahkan juga icon sebuah kemajuan.
Berusaha Percaya Diri
Percaya diri adalah solusi terbaik untuk meningkatkan pengetahuan Tentang daya berfikir kritis. Jadi, jangan heran jika banyak ilmuwan yang hebat kita temukan awal Langsung percaya diri belum tentu. Maka dari itulah seseorang yang kita mimpikan pasti tercapai dengan adanya kemauan dan kesabaran.
Sebab Menurutnya index kepercayaan diri disebabkan Terlalu menganggap apa yang kita pikirankan itu murahan. Jadikan Sebuah inovatif yang timbul dari kepala kita itulah sebuah ide yang cemerlang. Selalu bersikap bahwa apa yang kita pikirkan adalah suatu proses kemerdekaan diri kita. Terus berkembang Sehingga menghasilkan Kepercayaan diri yang tinggi. Tidak ada kata tidak bisa dengan biasalah kita bisa.
Sekedar Analisa yang begitu sangat singkat kata. Kita tarik kesimpulan bahwa Berfikir Rasional itu mulai dari diri sendiri tergantung pada kita mau berjalan ditempat Apa berjalan dengan pelan sampai berlari kencang. Semoga kecepatan daya berfikir Rasional dan kritis tidak saja tertuang pada mangkok yang kosong tapi berusaha Ingat Hidup Bergizi dan Seimbang. God only gives trouble to do He us.
Wassalam
Suhedi
0 Komentar